Senin, 01 Mei 2017

(Tanya Jawab) Mengatur Keuangan Mahasiswa

"Mengatur Keuangan Mahasiswa"

Mengatur Keuangan Mahasiswa


Selamat malam pak/ibu, saya Yuni dari Medan seorang mahasiswi. Saya ingin bertanya bagaimana biar dapat meminimalisasi biaya-biaya hidup setiap hari biar tidak terjadi penyimpangan.

Terima kasih.

Yuni Silalahi,
Medan.

Jawab :

Dear mbak Yuni,

Senang mengetahui anda yang masih berstatus mahasiswi tapi sudah mulai perhatian pada pengelolaan keuangan langsung anda. Membaca pertanyaan anda, yang saya tangkap bahwasanya anda lebih ingin mampu mengatur keuangan anda dibandingkan dengan meminimalkan pengelurannya. Karena seringkali berlaku disiplin dan mengatur pengeluaran itu lebih susah daripada meminimalkannya.

Sebagai langkah awal, mbak Yuni coba petakan dahulu, berapa sih uang yang anda miliki tiap bulannya. Lalu jabarkan juga kebutuhan rutin anda tiap bulannya apa saja. Mungkin anda mampu membuat denah sederhana, dari uang yang anda miliki tiap bulannya, gunakan 50% nya untuk kebutuhan kuliah anda semisal untuk fotokopi, membeli buku literatur, ongkos transportasi kekampus, makan anda sehari-hari, serta untuk biaya komunikasi. Kemudian anggarkan 10% untuk ditabung. Tabungan tersebut lebih dikhususkan sebagai cadangan dana anda untuk membayar SPP misalnya. Atau kalau SPP sudah ditanggung oleh orangtua anda, maka tabungan tersebut mampu anda gunakan sebagai modal memasuki dunia kerja ataupun untuk menikah kelak.

Anggarkan 10% dari uang anda sebagai dana darurat. Dana darurat ini digunakan untuk keadaan darurat yang mungkin anda hadapi sewaktu-waktu, semisal motor yang gunakan untuk ke kampus tiba-tiba rusak sehingga perlu ada spare part yang diganti, ataupun misal tiba-tiba anda sakit dan harus berobat ke dokter. Jangan lupa sisihkan 10% untuk disedekahkan kepada orang-orang yang kurang beruntung nasibnya. 10% berikutnya mampu anda alokasikan untuk diinvestasikan. Jangan meremehkan jumlahnya yang mungkin tidak banyak, alasannya yaitu pada hakikatnya investasi itu akan sangat baik kalau dilakukan semenjak jauh hari. Dan pola bentuk investasi yang memungkinkan untuk anda memilikinya dengan modal minim yaitu menyerupai reksadana maupun mencicil pembelian logam mulia. Dan 10% yang terakhir dari uang anda, mampu digunakan untuk bersenang-senang memenuhi kebutuhan anda, semisal untuk membeli pakaian gres untuk kuliah ataupun jalan-jalan bersama teman.

Angka-angka tersebut memang perhitungan idealnya. Besaran prosentasenya mampu berubah mengikuti situasi yang terjadi. Merencanakannya memang relatif mudah, namun mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari akan relatif lebih susah. Untuk itu kuncinya yaitu kedisiplinan diri kita. Coba bedakan dengan terperinci mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya sekedar keinginan. Bila membeli gadget gres menurut kita merupakan kebutuhan, coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa penting dan perlunya gadget gres itu untuk kita?. Apakah gadget kita ketika ini sudah sedemikian tidak mendukungnya untuk acara kita, dan apakah sudah sedemikian butuhnya kah kita dengan aneka macam fitur yang ada di gadget yang kita inginkan?. Bila ternyata jawabannya yaitu gadget kita ketika ini masih berfungsi dengan baik dan kita hanya ingin tampil lebih trendi saja, maka membeli gadget dapat dikategorikan hanya sebatas keinginan, dan sebaiknya ditunda dulu pemenuhannya. Jangan hingga gara-gara membeli gadget gres yang mahal, maka kebutuhan kuliah kita menyerupai membeli buku ataupun fotokopi jadi terkalahkan.

Selamat mengatur keuangan anda.

Salam,



(Tanya Jawab) Mengatur Keuangan Mahasiswa Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim