"Antara cinta dan uang"
Hanya saja korelasi pria wanita dikala ini sudah banyak mengalami pergeseran nilai. Mau tidak mau kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia semakin materialistis dan setiap orang menjadi semakin individualis. Jaman orang bau tanah kita dulu, masing-masing pasangan sudah memahami secara alamiah saja bahwa laki-laki ialah pencari nafkah dan istri di rumah. Budaya hidup sederhana sesuai dengan kemampuan ialah gambaran hidup bahagia, sehingga bagi tiap pasangan yang akan menikah masing-masing tidak terlalu banyak mempertanyakan bagaimana kehidupan keuangan nanti. Hal ini semakin di dukung dengan budaya tabu untuk membicarakan banyak sekali kebiasaan penggunaan uang sebelum menikah. Uang masih saja dianggap sesuatu yang jahat dan lambang keserakahan. Begitulah kalau kita takut membicarakan tentang uang, sehingga tidak heran jikalau kemesraan korelasi antara pria dan wanita bisa berubah 180 derajat setelah menikah, karena begitu banyak kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Salah satunya ialah mengenai kebiasaan penggunaan uang yang sebelumnya tidak diketahui.
Makara sebelum Anda berdua memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang ijab kabul juga bagi Anda yang menikah, ada beberapa hal ihwal uang yang harus Anda tahu sebagai pasangan.
“Jika kita mencintai satu sama lain kita tidak akan bertengkar karena uang“
Berdasarkan pengalaman konsultasi ekspresi dengan para klien pasangan suami istri, saya bisa mengambil kesimpulan. Uang mungkin saja gak ada hubungannya dengan cinta, tetapi ternyata sangat bekerjasama dengan banyaknya pertengkaran Anda. Tidak peduli betapapun besarnya cinta Anda pada suami atau istri. Jika Anda berdua tidak bisa menjembatani perbedaan pandangan ihwal uang, dan memaksakan diri mengambil keputusan keuangan yang tidak bisa mengakomodasi perasaan satu sama lain, akan timbul persoalan pada korelasi Anda. Cinta ternyata belum dapat mengalahkan segalanya, alasannya jikalau demikian halnya maka tidak ijab kabul yang berakhir dengan perceraian. Cintalah yang membawa Anda ke jenjang ijab kabul dan menciptakan kemesraan selama beberapa tahun sesudahnya. Namun kehidupan permikahan seumur hidup membutuhkan lebih dari cinta. Makara mari kira renungkan sejenak dan pahami beberapa fakta berikut ini :
- Bagaimana Anda menghabiskan uang Anda tidak ada hubungannya dengan bagaimana Anda mencintai satu sama lain.
- Anda berdua memang dibesarkan dengan cara yang berbeda, sehingga cara memperlakukan uang juga berbeda.
- Apa arti uang bagi Anda tidak selalu sama dengan pasangan Anda.
- Cara Anda berbelanja mungkin juga berbeda satu sama lain.
Fakta-fakta inilah yang terjadi pada kebanyakan pasangan dan membuat perbedaan ihwal uang dari Anda berdua. Sehingga sangat wajar jikalau terjadi pertengkaran karenanya, jadi bertengkar karena uang bukan karena tidak cinta, tapi karena adanya perbedaan tadi.
“Jika kita tidak membicarakan persoalan uang, segala sesuatu akan berjalan baik“
Banyak calon pasangan menduga bahwa dengan tidak membicarakan persoalan uang maka mereka tidak akan mempunyai persoalan keuangan. Faktanya banyak orang menghindari persoalan keuangannya dengan mengabaikannya, berharap akan selesai dengan sendirinya. Orang bahkan lebih memilih untuk membisu daripada membicarakannya hanya karena takut bertengkar ihwal uang. Tetapi bagaimana mungkin mencari jalan keluar dari persoalan jikalau kita bahkan tidak mau membicarakannya. Karena itu jikalau Anda berdua tidak segera membiasakan diri untuk mulai berbicara ihwal persoalan uang maka Anda berdua bisa bangkrut. Rejeki memang datang dari Tuhan, tetapi Dia tidak mengirimkannya eksklusif ke rekening Anda.
Makara darimana kita mulai? Jawabanya mudah sekali. Seperti hampir semua aspek kehidupan, maka daerah kita mulai mengelola keuangan kita dengan baik ialah dari rumah. Maksudnya ialah Anda dan pasangan harus segera mulai bebicara ihwal uang bersama-sama. Sebab masih banyak pasangan yang segan membicarakan hal ini. Hanya sedikit dari kita yang besar di lingkuanan dimana ke dua orang bau tanah bisa membicarakan persoalan uang dengan bebas satu sama lain – bersama belum dewasa di meja makan. Akibatnya banyak dari kita tidak tahu cara mengelola keuangan keluarga, bahkan tidak tahu bagaimana mulai membicarakannnya – bahkan dengan pasangan hidupnya sendiri!
Bicara Tentang Uang Bukan Hal Tabu
Fakta bahwa kita tidak dibesarkan dalam lingkungan dimana membicarakan ihwal uang ialah tabu sungguh suatu tragedi. Akibatnya banyak persoalan perkawinan juga terpicu karena banyak pasangan enggan membicarakan dan cenderung menyembunyikan persoalan keuangannya. Akhirnya banyak pasangan yang tidak bisa bekerja sama dalam mengatasi persoalan keuangannya. Kalau tidak terpaksa mengikuti kemauan pasangan yang lebih dominan, maka mereka bisa jadi berjalan sendiri-sendiri. Padahal jikalau tiap pasangan mau bekerja sama, mereka bahkan menerima hasil yang beberapa kali lebih baik daripada jikalau dilakukan sendiri. Makara jangan ragu-ragu, apapun tujuan keuangan-nya, apapun persoalan keuangannya, bekerjasama dengan pasangan menawarkan dorongan semangat dan sumber wangsit yang tiada habisnya yang membuat perjuangan pencapaian tujuan keuangan menjadi jauh lebih mudah.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial