Selasa, 04 Juli 2017

Arisan, Cara Menabung atau Acara Bergaul?

"Arisan, cara menabung atau program bergaul?"

Arisan, Cara Menabung atau Acara Bergaul?
Kalau mendengar kata arisan maka biasanya yang eksklusif terbayang ialah sekumpulan ibu-ibu sedang ngobrol-ngobrol (mungkin bergosip!) di sebuah ruang tamu sambil minum teh dan makan kue-kue kecil. Kemudian ketika program puncak “mengocok arisan” tiba, maka semua ibu-ibu yang hadir dengan perhatian penuh memandang tuan rumah mengocok botol bening atau kaleng bekas yang didalammya telah berisi gulungan kertas-kertas nama-nama mereka. Hampir semua yang hadir menanti dengan cemas berharap kertas yang keluar dari botol tersebut ialah nama mereka.

Anda tahu apa arti gulungan kertas kecil tersebut? Ya, betul...Uang! Jika gulungan kertas kecil yang keluar ialah nama Anda maka Anda berhak membawa sejumlah uang arisan ketika itu. Itulah mengapa anggota arisan yang belum mendapat arisan selalu rajin hadir alasannya berharap nama merekalah yang keluar sehingga pulang ke rumah nanti mampu membawa sejumlah uang.

Kegiatan arisan memang tidak harus selalu disamakan dengan aktivitas kumpul-kumpul sambil bergosip. Buktinya ada sejumlah uang arisan yang mampu kita gunakan untuk aneka macam keperluan dari mulai yang konsumtif hingga yang produktif. Tinggal Anda saja yang harus menemukan cara ber-arisan yang tepat, sehingga Anda mampu tetap bergaul sambil menabung


Untung Rugi Ikut Arisan

Arisan ialah salah satu bentuk sosialisasi antara kita dengan lingkungan. Dalam kondisi masyarakat yang semakin individualis, maka arisan mampu menjadi salah satu cara menjembatani kesenjangan komunikasi tersebut. Arisan, pengajian, perkumpulan kesenian dan olah raga, juga mampu menjadi suatu wadah untuk mengasah keterampilan kita berorganisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan mengikuti aktivitas – aktivitas sosial yang positif maka kita mampu mengasah semua potensi – potensi diri kita yang mungkin sebelumnya tidak pernah kita ketahui.

Arisan pun mampu dianggap sebagai investasi dalam pergaulan, bayangkan saja jikalau Anda seorang calon wirausahawan yang gres memulai usaha. Maka arisan mampu menjadi wadah untuk mempromoskan urusan ekonomi Anda kepada para teman, tetangga atau hubungan Anda. Arisan memberi Anda peluang untuk berkenalan dengan lebih banyak orang. Diharapkan dengan semakin luasnya hubungan Anda, maka akan semakin sering pula Anda mampu berpromosi sehingga akan lebih banyak lagi orang yang mengenal dan tertarik pada urusan ekonomi Anda.

Namun dalam kaitannya dengan investasi yang berafiliasi dengan uang, maka secara objektif mampu dikatakan bahwa arisan tidak menunjukkan keuntungan yang maksimal jikalau dibandingkan dengan  menabung di bank atau pada produk investasi lainnya menyerupai emas, properti, perhiasan, tanah atau reksadana. Mengapa demikian?

Pada aktivitas investasi, maka orang mengharapkan bahwa dari kegiatannya berinvestasi akan menghasilkan keuntungan berupa pengembangan dana. Hal ini dimungkinkan karena dari produk-produk investasi tersebut diatas mampu menunjukkan return atau tingkat pengembalian yang membuat nilai investasi meningkat sejalan dengan bertambahnya waktu. Tingkat pengembalian ini mampu disamakan dengan tingkat suku bunga pada tabungan dan deposito, atau pada produk keuangan lainnya, atau nilai harga jual yang lebih tinggi daripada harga belinya menyerupai emas atau properti. Keuntungan ini jarang sekali mampu Anda dapatkan dengan mengikuti arisan, karena pada umumnya setoran uang yang disimpan dalam arisan tidak diberikan bunga. Sehingga secara sederhana menabung kedalam arisan dapat disamakan dengan jikalau Anda menabung kedalam celengan, karena tidak mendapatkan bunga menyerupai pada tabungan di bank, kesudahannya dana Anda dalam arisan memang tidak berkembang, tetapi hanya bertambah saja sesuai dengan jumlah setoran yang Anda bayarkan.

Jika Anda termasuk orang yang sulit menabung, maka mampu juga Anda mengikuti arisan untuk memaksa diri Anda menabung. Iuran arisan yang harus disetor secara rutin bulanan, akan mampu membuat Anda membangun kebisaan menabung secara rutin. Jika Anda sudah mendapat uang arisannya, maka Anda mampu menyetorkannya ke dalam tabungan atau menambah jumlah deposito Anda.

Selain itu salah satu keuntungan arisan ialah memungkinkan Anda untuk mendapatkan sejumlah total uang arisan yang terkumpul walalupun Anda gres melaksanakan setoran arisan yang pertama sekalipun. Misalnya jikalau jumlah anggota arisan 10 orang dengan setoran arisan Rp 1 juta/bulan, kemudian pada ketika mengocok arisan nama Andalah yang keluar pertama. Dengan demikian Anda mendapat Rp 10 juta, padahal Anda gres menyetor sejumlah Rp 1 juta saja. Jika Anda masukkan ke deposito maka Anda mendapatkan keuntungan dari bunga deposito. Selanjutnya Anda tinggal membayar keajiban setoran arisan yang sama perbulannya dan bebas bunga pula!


Tidak Semua Arisan Wajib Anda Ikuti

Arisan memang identik dengan wanita, namun kenyataanya semua orang mampu mengikutinya tidak terkecuali pria. Beberapa dari Anda  bahkan mungkin sudah mengenal dan mengikuti arisan kecil-kecilan semenjak masih di dingklik sekolah dasar. Hal ini pertanda bahwa arisan sudah merupakan episode dari kebiasaan masyarakat kita. Akibatnya mengikuti arisan terkadang tak terhindarkan dan menolak ajuan arisan memang sulit dilakukan. Dari mulai arisan di kantor, arisan PKK, arisan warga seRT, arisan bapak-bapak, arisan kelurga hingga arisan barang. Iuran arisan mulai dari jumlah puluhan ribu saja hingga yang jutaan. Mungkin sebetulnya Anda tidak tertarik dengan arisan, dan lebih suka menabung saja dibank. Tapi kalau tidak ikut khawatir dicap sombong.

Arisan bukanlah suatu aktivitas yang wajib diikuti, karena itu pertimbangkanlah untuk hanya mengikuti satu atau dua arisan saja dari begitu banyak macam arisan yang ditawarkan kepada Anda. Mengikuti arisan lebih dari dua atau tiga, tentunya akan membuat Anda harus menyediakan waktu untuk datang ke pertemuan-pertemuan arisan, padahal dengan kesibukan pekerjaan dan urusan rumah tangga belum tentu Anda mampu menyisihkan waktunya. Apalagi jikalau tiba giliran Anda yang menjadi tuan rumah arisan. Dan walaupun arisan mampu dianggap sebagai salah satu cara menabung, namun arisan bukanlah cara yang optimal dalam membuat uang Anda berkembang. Sekali lagi hal ini disebabkan karena sistem arisan ialah akumulasi dana saja tetapi tidak menunjukkan return hasil investasi.


Gunakan Uang Arisan Dengan Bijak

Apa yang terjadi setelah kita mendapatkan uang arisan? Untuk apa uang arisan tersebut? Beli baju, kosmetik, asesoris, tas, sepatu, ganti handphone atau traktir si ia di restoran favoritnya? Bagaimana dengan tagihan kartu kredit yang mulai membengkak, mungkin Anda ingin mempergunakan uang hasil arisan tersebut untuk melunasinya. Barangkali juga premi asuransi kesehatan yang sudah jatuh tempo bulan lalu mampu Anda bayar dengan arisan kali ini. Mungkin juga ini kesempatan yang baik untuk menambah tabungan dan deposito Anda di bank.

Uang arisan bukan uang lebih di luar penghasilan rutin Anda menyerupai ketika Anda mendapat bonus atau THR. Uang arisan juga bukan rejeki nomplok menyerupai memenangkan undian uang tunai, mendapat warisan atau mendapat hadiah. Untuk mendapatkannya Anda harus melaksanakan setoran rutin pada waktu tertentu hingga sejumlah anggota arisan. Walaupun Anda beruntung mendapat uang arisan di awal, selanjutnya Anda tetap berkewajiban membayar setoran rutin Arisan hingga habis. Karena itu arisan ialah hasil dari perjuangan Anda menabung.

Tentunya setelah sekian lama menabung, Anda tidak ingin hasilnya lenyap begitu saja bukan? Karena itu sebelum Anda menghabiskannya untuk aneka macam tujuan konsumtif, pertimbangkanlah untuk menggunakannya juga untuk tujuan keuangan yang lebih produktif menyerupai menambah jumlah tabungn dan deposito Anda, membeli Reksa Dana atau membeli koin emas. Berapa besarnya jumlah yang ingin Anda berikan untuk tujuan produktif ini tergantung Anda. Yang penting Anda menyadari bahwa uang arisan ialah hasil tabungan Anda, sehingga cukup bijaksana untuk tidak menghabiskannya.



Arisan, Cara Menabung atau Acara Bergaul? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim