Rabu, 14 Juni 2017

Masih Amankah Menyimpan Uang di Bank?

"Masih amankah menyimpan uang di bank?"

Masih Amankah Menyimpan Uang di Bank
Wajar sekali jikalau masih banyak orang yang takut menyimpan uangnya di bank. Belum lagi hilang dari ingatan kita kita peristiwa likuidasi bank–bank di Indonesia ketika krisis moneter, sudah terjadi lagi peristiwa yang sama beberapa bulan lalu. Apalagi setelah berakhirmya jadwal penjaminan pemerintah atas simpanan dana nasabah di bank, dimana jadwal penjaminan pemerintah tersebut akan dihapuskan atau diubah formatnya sehingga tidak semua simpanan dana masyarakat diperbankan di jamin oleh pemerintah. oleh jadinya Anda para pemilik dana harus pandai-pandai menilai dan memilih bank yang sehat sebagai partner dalam acara perjuangan ataupun kawasan untuk menyimpan dana.

Namun demikian di luar banyak sekali peristiwa yang menimpa dunia perbankan kita, menyimpan uang di bank lebih aman dan menguntungkan dibanding jikalau Anda menyimpannya di rumah. Menyimpan uang dirumah selain tidak menyampaikan keuntungan berupa bunga, tapi juga beresiko hilang misalnya alasannya perampokan, atau uang Anda rusak alasannya kebanjiran atau kebakaran. Dengan menyimpan uang di bank maka dana Anda mampu berkembang dan risiko tersebut diatas mampu dikurangi. Bank dengan segala fasilitasnya juga sangat memudahkan kita untuk melaksanakan banyak sekali transaksi keuangan dengan pihak lain. Dengan kata lain kita memang memerlukan layanan perbankan untuk tujuan investasi maupun untuk kemudahan melaksanakan transaksi keuangan.

Begitu juga jikalau dibandingkan dengan berinvestasi ke saham, property, atau membuka perjuangan bahkan emas sekalipun, maka menyimpan uang di tabungan maupaun deposito relatif lebih aman dan lebih fleksibel. Pertama, uang Anda di tabungan dan deposito nilainya tidak turun naik menyerupai saham, property atau emas. Anda bahkan mendapatkan pendapatan tetap berupa bunga walaupun tidak setinggi produk invesatsi lain. Namun yang penting dana Anda masih mampu berkembang. Kedua Anda mampu menyimpan dan menarik uang Anda dalam jumlah yang lebih fleksibel dibandingkan produk investasi lain yang lebih mahal.

Masalahnya memilih bank tidak mudah, dan kita sebagai nasabah harus pintar-pintar memilih bank yang sehat supaya kita merasa aman menyimpan uang di bank tersebut. Untuk kepentingan tersebut Bank Indonesia telah mewajibkan seluruh Bank yang beroperasi di Indonesia untuk mempublikasikan laporan keuangan disertai ratio-ratio yang penting setiap triwulannya di koran-koran sehingga masyarakat dapat dengan mudah menilai kondisi masing-masing bank dan menentukan risiko dan hasil yang akan dihadapi dalam menyimpan dana atau bertransaksi dengan bank-bank tersebut.

Berikut ini beberapa tips sederhana untuk mengukur kesehatan bank :

1.    Ratio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Indonesia menetapkan minimum CAR sebesar 8%, jadi bank dengan CAR di bawah <8% mempunyai risiko yang tinggi.

2.    Latar belakang para pengelolanya. Pilihlah bank yang para pengelolanya merupakan bankir profesional yang sudah berpengalaman di bidangnya dan bereputasi baik.

3.    Perhatikan besar kecilnya jumlah kredit bermasalah atau biasa dikenal dengan istilah Non Performing Loan (NPL). Bank Indonesia menetapkan maksimal NPL sebesar 5%. Makara Bank dengan NPL > 5% mempunyai risiko yang tinggi.

4.    Tingginya bunga tabungan, deposito atau giro yang ditawarkan suatu bank belum tentu mencerminkan kondisi kesehatan bank tersebut. Bahkan sebaliknya, alasannya simpanan masyarakat pada bank adalah  hutang bank yang harus dikembalikan berikut bunganya, maka semakin tinggi suku bunga produk simpanan tersebut maka semakin tinggi juga risikonya alasannya menjadikan kewajiban yang semakin besar pada bank. Karena itu jikalau suatu bank memperlihatkan suku bunga tinggi, Anda perlu waspada.

5.    Struktur kepemilikan (pemegang saham) dan manajemen. Banyak bank bermasalah alasannya menyampaikan kredit terlalu besar kepada groupnya sendiri dibandingkan dengan kredit yang disalurkan ke masyarakat. Sehingga ketika groupnya mengalami kredit macet, maka bank tersebut mengalami persoalan juga. Karena itu sebaiknya pilih bank yang tidak dikuasai oleh dominan tunggal pemegang saham atau yang sahamnya banyak dikuasai oleh suatu group perjuangan saja. 

6.    Jangan mudah terpesona dengan penampilan lahiriah bank yang mentereng, menyerupai gedung kantor yang bertingkat tinggi dan ekslusif dan juga jangan mudah terpengaruhi dengan penawaran hadiah yang menggiurkan dan rayuan promosi yang gencar, alasannya sekali lagi belum tentu mencerminkan kondisi kesehatan suatu bank.

Kesimpulanya kita tidak perlu takut menyimpan uang di bank, alasannya bank yaitu kawasan menyimpan uang yang relatif menguntungkan, aman, mudah dan murah. Namun kita harus tetap melaksanakan cek and ricek mengenai kondisi kesehatan bank yang kita pilih, dan tetap up to date pada kondisi urusan ekonomi perbankan di negara kita pada umumnya.



Masih Amankah Menyimpan Uang di Bank? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim