"Perencanaan keuangan untuk bunda"
Adapun terdapat 6 (enam) titik rawan keuangan yang harus dievaluasi kembali oleh ibu rumah tangga karena berpotensi melukai mereka secara finansial, antara lain:
1. Pekerjaan & Karir :
Keputusan meninggalkan karir demi keluarga sebaiknya tidak didasarkan pada alasan romantis dan sentimental. Sebab akhirnya akan membuat ibu tidak lagi memiliki penghasilan sendiri. Karena itu harus diperhitungkan dengan cermat. Jika gaji habis untuk transport kantor, busana, membayar gaji pembantu rumah tangga dan ibu merasa tidak bahagia dengan pekerjaan tersebut, maka berhenti kerja cukup masuk akal. Jika ibu memiliki karir yang cemerlang, menyukai pekerjaannya, gajinya cukup, dan merasa bahagia karenanya. Ibu memiliki semua alasan untuk tetap bekerja. Masalah sulitnya membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga serta gosip besar menyerupai pengasuhan anak, yaitu alasan-alasan klasik yang dapat dicari solusinya.
2. Suami & bawah umur :
Siapakah pasangan anda ? Siapakah bawah umur anda Intinya segala sesuatu mengenai suami dan bawah umur selalu memiliki konsekuensi finansial. Semakin banyak yang ibu tahu, semakin banyak yang akan ibu pahami dan semakin besar pula peluang untuk mampu mengoptimalkan aneka macam potensi. Semakin mudah pula peluang untuk mampu mengantisipasi aneka macam risiko yang tidak dikehendaki.
3. Perceraian :
Tidak ada satu pasangan suami istripun yang mengharapkan perceraian. Untuk mengantisipasi hal ini ibu rumah tangga harus memahami aspek hukum dan peraturan seputar : a) Harta bawaan dan Harta Gono Gini. Ibu rumah tangga memiliki hak atas sejumlah tertentu harta keluarga yang dikumpulkan selama masa pernikahan. Namun harta yang sudah didapat masing-masing pihak baik suami maupun istri sebelum pernikahan, maka harta tersebut termasuk harta bawaan dan tidak termasuk gono gini ; (c) Child support, yaitu pemberian biaya hidup anak yang masih sekolah yang dibayarkan oleh mantan suami kepada mantan istri; (d) Allimony, yaitu pemberian biaya hidup mantan istri dari mantan suaminya selama mantan istri belum mendapat penghasilan atau belum menikah kembali
4. Kematian :
Dalam hal simpulan hidup ada dua akhir yang ibu rumah tangga harus pahami, yaitu : (1) Mewariskan. Jika ibu rumah tangga sudah memiliki sejumlah harta, maka kematiannya akan menjadikan harta waris yang mampu dibagikan kepada hebat waris yaitu suami, bawah umur dan orang tuanya. ; (2) Mewarisi ; ibu rumah tangga juga mampu mendapat harta waris dari harta orang tuanya, suaminya bahkan anak-anaknya jikalau terjadi simpulan hidup pada mereka.
5. Umur panjang :
Menurut hasil survey wanita memiliki cita-cita hidup lebih panjang dari pria. Umur panjang mampu menjadi berkah, di lain pihak kehidupan yang panjang bagi ibu juga mempunyai implikasi tersendiri karena keharusan tersedianya sarana-sarana pendukung untuk menikmati hidup. Tambahkan Dana Pensiun sumai dengan Dana Pensiun ibu, itu lebih baik.
Penulis : Mike Rini Sutikno, CFP.
Website : www.mre.co.id
Fanspage : MreFinancialBusinessAdvisory
Twitter : @mreindonesia
Google+ : Kemandirian Finansial