"Mengatur anggaran mudik"
Pos-Pos Anggaran Mudik
Biasanya mudik akan membuat kita bepergian dalam waktu relative lama atau paling tidak selama masa liburan atau cuti panjang. Apalagi kalau mudik dilakukan sambil menikmati liburan, kesannya banyak sekali kesempatan rekreasi tidak akan dilewatkan. Begitu juga program wajib semacam kunjungan ke beberapa saudara disana, hampir tidak mungkin datang dengan tangan kosong bukan Yang pasti setiap kali mudik kita harus menyediakan sejumlah dana yang cukup untuk membiayai pengeluaran kita disana. Masalahnya anggaran belanja pun sering kali naik karena mudik ini, alasannya bukan hanya transportasi pulang balik yang harus Anda tanggung, tapi pengeluaran lain–lainnya menyerupai hadiah, oleh-oleh, rekreasi, makan-makan dan lain lain. Segala hiruk pikuk sukacita mudik seringkali membuat pengeluaran-pengeluaran ini tidak terkontrol. Agar anggaran mudik dan belanja Anda tidak kebobolan ketika mudik maka sebelum berangkat persiapkanlah anggaran untuk mudik dengan baik. Bertindaklah bijaksana untuk tidak lagi mengalami defisit anggaran belanja gara-gara anggaran mudik Anda yang jebol.
Apa sajakah biaya-biaya yang harus Anda siapkan ketika mudik? Berikut ini yaitu pos-pos persiapan dana anggaran mudik yang perlu disiapkan :
1. Anggaran transportasi, anggarkanlah dana transportasi mulai dari keberangkatan hingga pulang kembali. Besar kecilnya anggaran akan tergantung dari pemilihan transportasi apa yang dipakai dan berapa jumlah orang yang akan ikut mudik.
2. Anggaran penginapan, buat sebagian orang mudik tidak afdol kalau tidak sekalian menginap di rumah orang renta atau saudara akrab disana. Namun kalau kondisi tidak memungkinkan karena tidak tersedianya kamar untuk menginap, maka hotel, losmen atau daerah penginapan lain mampu dipilih. Hanya saja kalau menginap di rumah orang renta atau saudara kita tidak usah membayar biaya penginapan bahkan untuk makan sekalipun, jadi lebih hemat. Nah, mungkin uang penginapan dan makan mampu digunakan untuk rekreasi, beli oleh-oleh, atau memberi hadiah kepada orang renta atau saudara yang rumahnya daerah kita menginap.
3. Anggaran amal, hadiah, sumbangan untuk diberikan kepada sanak saudara di sana. Bisa berupa barang atau uang tunai. Buatlah daftar orang-oarang yang akan Anda beri hadiah beserta anggaran masing-masing orang. Pembelian hadiah harus diubahsuaikan dengan anggaran bukan sebaliknya. Kalau dukungan berupa uang tunai sebaiknya sudah dipisahkan atau sudah dimasukkan ke amplop masing-masing. Supaya tidak kerepotan disana.
4. Anggaran oleh-oleh, walaupun tidak wajib tapi biasanya kita ingin membawa buah tangan khas kampung halaman untuk diberikan ke sobat atau tetangga kita. Anak-anak kita yang sudah dewasa juga biasanya ingin membawa buah tangan untuk temannya. Anggaran untuk buah tangan tidak perlu terlalu besar, alasannya kalau beli terlalu banyak akan sangat repot membawanya pulang.
5. Anggaran rekreasi, kalau waktu mudik sekaligus digunakan juga untuk rekreasi. anggarkanlah juga biaya khusus untuk rekreasi. Hati-hati anggaran rekreasi ini mudah sekali membengkak, alasannya ketika bersenang-senang orang cenderung boros. Perhitungkan juga kemungkinan Anda tidak akan cuma mengajak keluarga Anda jalan-jalan, alasannya orang renta atau saudara lain mungkin juga ikut.
6. Biaya tak terduga, sediakan sejumlah minimal minimal 10% dari total anggaran mudik Anda. Sedia payung sebelum hujan karena kita tidak pernah tahu apa saja yang akan terjadi selama mudik. Mobil yang mogok dijalan, pesawat yang ditunda keberangkatannya, biaya rekreasi yang membengkak. Intinya kalau karena sesuatu hal yang mengakibatkan pos-pos anggaran mudik lebih dari budgetnya, atau kalau ada pengeluaran yang tidak ada dalam anggaran pos-pos mudik, Anda mampu mengambilnya dari pos biaya tak terduga.
Persiapkan Alat Pembayaran dan Uang Tunai Secukupnya
Untuk membayar banyak sekali keperluan beberapa hari ketika mudik maka mau tidak mau kita harus membawa uang tunai yang jumlahnya cukup besar, walaupun tidak praktis tetapi hal ini tidak mampu dihindarkan karena beberapa hal, antara lain :
- Kita tidak selalu mampu mengandalkan kartu ATM dan mesin ATM. Walaupun tidak sering tapi hampir semua orang pernah mengalami hambatan ketika akan bertransaksi menggunakan kartu dan mesin ATM, misalnyai mesin ATM sedang tidak mampu berfungsi, kartu ATM tiba-tiba rusak atau hilang dalam perjalanan, lupa nomor PIN ATM.
- Letak mesin ATM terlalu jauh dari daerah tinggal.
- Tidak semua daerah mendapatkan kartu debet. Pada umumnya kartu debet hanya diterima di pusat-pusat perbelanjaan di kota, untuk pembayaran di rumah makan, beli bensin, beli buah tangan khas kota Anda, bayar tiket ke daerah rekreasi biasanya hanya mendapatkan pembayaran tunai saja.
Sayangnya dengan adanya uang tunai cukup banyak ditangan biasanya membuat Anda terdorong belanja lebih banyak. Selain itu dari faktor keamanan juga beresiko karena ditakutkan mampu terjadi kecurian atau perampokan. Karena itu biar uang tunai yang kita bawa tidak kurang ataupun terlalu banyak, maka perlu di perhitungkan dengan cermat berapa kebutuhan Anda ketika mudik. Beberapa saran berikut ini mungkin mampu membantu Anda menentukan jumlah uang tunai yang cukup untuk dibawa, yaitu sebagai berikut :
- Sebelum berangkat carilah gosip selengkapnya mengenai eksistensi mesin ATM dari bank Anda, dimana letaknya di kampung halaman Anda. Tentunya semakin banyak jumlah mesin ATMnya jumlah uang tunai yang dibawa semakin sedikit, alasannya Anda mungkin tidak kesulitan mengambil uang tunai di sana
- Jika kampung halaman Anda terpencil, sehingga mesin ATM tidak tersedia atau jaraknya jauh, berarti jumlah uang tunai yang harus dibawa tentunya semakin besar. Untuk mensiasati cobalah mengirim uang terlebih dahulu sebesar anggaran mudik Anda disana kepada orang renta Anda atau saudara yang dipercaya. Mintalah mereka mengambilnya uang yang dikirimkan sebelum Anda tiba. Selain transfer lewat bank, Anda juga mampu mengirim uang melalu wesel pos.
- Pada ketika inilah eksistensi kartu kredit menjadi sangat memiliki kegunaan alasannya membantu Anda mengurangi beban membawa uang tunai yang besar. Kartu kredit juga mampu digunakan sebagai dana cadangan, kalau sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat. Untuk membayar beberapa transaksi yang jumlahnya besar mampu menggunakan kartu kredit Anda misalnya penginapan dan restoran. Namun, untuk pengeluaran yang kecil-kecil menyerupai belanja dan rekreasi sebaiknya prioritaskanlah membayarnya dengan uang tunai atau dengan kartu debet saja.
- Pisahkan uang tunai masing–masing pos anggaran. Untuk menghindari resiko kecurian atau hilangnya semua uang tunai Anda, sebaiknya tidak memasukkan seluruh uang tunai kedalam satu daerah menyerupai dompet atau tas tangan Anda. Pisahkan uang tunai yang akan dipakai dalam perjalanan dengan yang akan dipakai di daerah tujuan, memisahkan uang tunai masing-masing pos anggaran ke dalam amplop uang. Saat Anda memerlukannya maka Anda tinggal buka amplop tersebut.
Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial