"Utamakan wealth style dari pada life style"
Sikap mengedepankan life style ini mampu kita indikasikan sebagai pembelian barang–barang yang bergotong-royong tidak terlalu penting bagi kita. sebagai contoh, para karyawan yang gres saja mendapatkan bonus dari tempatnya bekerja seringkali menjadi gelap mata menghabiskan uang yang gres saja diterimanya demi gadget terbaru, padahal gadget lama mereka masih dalam kondisi baik. Yang lebih parah, meskipun tanggal perlindungan bonus ataupun saatnya gajian masih jauh, orang mampu saja dengan mudah menggesekkan kartu kreditnya semoga mampu memiliki dan memamerkan komputer tablet terbarunya yang canggih kepada teman–temannya, padahal bergotong-royong gadget tersebut tidak terlalu diperlukannya untuk menunjang kegiatan kerjanya sehari–hari dan justru lebih banyak digunakan hanya untuk bermain game.
Sebenarnya sah–sah saja apabila seseorang membelanjakan uangnya untuk membeli barang–barang yang mahal, dengan catatan ialah barang–barang tersebut memang sangat dibutuhkan untuk menunjang pekerjaannya. Sebagai rujukan seorang artis, pembicara publik, ataupun para marketer yang harus sering ketemu dengan klien, memang mau tidak mau harus selalu menunjukkan kesan baik sehingga memang mereka butuh pakaian yang bagus, walaupun yang mengagumkan itu tidak harus selalu yang ber merk. Para internet marketer ataupun desaigner grafis yang mobile butuh gadget dengan spesifikasi tinggi, sehingga memang mereka perlu peralatan yang canggih untuk menunjang pekerjaannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan apabila barang–barang tersebut memang anda butuhkan, pastikan ketika anda membelinya tidak menjadikan ‘goyangan’ pada keuangan langsung anda. Atau bila memang terpaksa anda membelinya secara kredit, maka total semua cicilan yang harus anda bayar tidak lebih dari 30 % dari pemasukan anda tiap bulannya. Hal ini perlu kita perhatikan semoga ditengah keterbatasan penghasilan yang ada, uang hasil jerih payah kita bekerja tiap bulannya tidak hanya lewat begitu saja di rekening kita, tapi mampu kita nikmati juga untuk hal–hal lainnya di masa mendatang. Belum tentu pula orang yang berpenghasilan besar maka ia tetap mampu menikmati uang lebih dari penghasilannya, alasannya ialah mampu jadi penghasilannya sebagian besar tersedot untuk membayar cicilan-cicilan hutangnya bila ia tidak mengatur dengan baik keuangannya.
Untuk itu, alih–alih mengedepankan life style, maka lebih baik kita mengembangkan wealth style kita. Secara sederhana pengertian wealth style ialah mengoptimalkan active maupun pasive income kita untuk dapat digunakan pada masa mendatang. Cukup merepotkan memang, alasannya ialah life style ialah kita nikmati ketika ini, sementara wealth style kita nikmati di kemudian hari. Caranya ialah ketika mendapatkan penghasilan, pastikan penghasilan tersebut sudah disisihkan paling tidak 10 % untuk diinvestasikan. Jangan memotong uang untuk diinvestasikan itu belakangan, alasannya ialah bila mengandalkan sisanya maka seringkali diakhir bulan penghasilan yang ada sudah tidak bersisa lagi.
Dengan dana yang tidak terlalu besar, ada instrumen investasi yang mampu dipilihkarena dijual secara ritel dengan harga cukup relatif terjangkau ibarat reksadana ataupun emas dalam bobot kecil, yang imbal hasilnya masih lebih mengagumkan daripada produk tabungan bila diinvestasikan dalam jangka panjang. Andapun mampu memberi nilai tambah pada aset yang sudah ada miliki semoga menunjukkan arus kas masuk juga. Contohnya bila memiliki kendaraan beroda empat yang sering nganggur dirumah alasannya ialah anda lebih senang ke kantor menggunakan motor, maka tidak ada salahnya kendaraan beroda empat tersebut anda sewakan ke orang-orang, sehingga mampu mengurangi biaya cicilan yang anda bayarkan tiap bulannya. Daripada membuat bak renang ataupun fitness center langsung di rumah anda, kenapa tidak dana yang ada digunakan untuk memodifikasi rumah anda menjadi kawasan kos yang mampu disewakan. Begitu pula dengan pendidikan, merupakan salah satu bentuk investasi yang paling baik. Walaupun bukan jaminan, orang dengan pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik maka akan mendapatkan kesempatan kerja dan kedudukan yang lebih baik, serta pada jadinya akan mendapat penghasilan yang lebih baik pula daripada yang pendidikannya rata–rata. Makara semisal anda mendapatkan rejeki uang 50 juta, maka silahkan pilih apakah hendak digunakan untuk mengganti motor angsa yang selama ini digunakan ke kantor menjadi sebuah motor sport, ataukah untuk kuliah ke jenjang yang lebih tinggi lagi semoga mendapatkan posisi kerja yang lebih baik lagi.
Selamat mengelola keuangan anda!
Andy Nugroho, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial