Rabu, 22 Maret 2017

Tahan, Beli atau Jual

"Tahan, Beli atau Jual"

 

Tahan, Beli atau Jual

“Banteng (bullish) ..nanduk artinya harga saham naik, beruang (bearish) ... nunduk artinya harga-harga saham sedang turun”. Masih terang dalam ingatan ketika seorang dosen mencoba menjelaskan istilah Bullish dan Bearish dalam suatu perkuliahan. Kami semua mengangguk-angguk dan tersenyum-senyum dengan penjelasan yang agak lucu itu dalam menggambarkan situasi pasar modal yang fluktuatif. Mungkin memang dibawa kalem saja manakala pasar bergejolak. Tak perlu over confidence ketika pasar bergerak naik atau terlalu panik ketika pasar melemah. Kepala boleh panas namun hati tetap dingin, alasannya ialah pasar ibaratnya roda yang berputar. Kadang diatas kadang dibawah. Tak percaya ? Lihat saja statistik Index Harga Saham Gabungan 10 tahun terakhir dari 2004 ke 2015. Apa yang turun suatu ketika akan naik, vice versa...

 Pelemahan Rupiah yang membuat IHSG turun pastinya membuat kinerja saham dan reksa dana saham juga turun, wajar saja kalau orang panik. Pertanyaan yang paling sering diajukan:

1 “Apakah reksa dana saham yang saya miliki sekarang sebaiknya di jual saja?
2 “Harganya turun terus, takut tambah rugi?”

Saya yakin tak ada seorang investor pun yang ingin merugi dan pastinya kita ingin menerima keuntungan dari acara investasi. Seandainya kita membeli reksadana saham X pada harga Rp 1.000,- maka kita mendapat untung ketika kita menjual di harga Rp 2.000,-. Jika selama harga jual lebih tinggi dari harga beli, maka Anda pasti untung. Jika selama Anda pegang barangnya harganya berfluktuasi, maka hitung terlebih dulu harga beli rata-ratanya, sehingga tetap untung dijual dengan harga sekarang. Logictly speaking, untung rugi investasi saham maupun reksadana saham ditentukan dari harga jualnya, terlepas dari kapan akan dijualnya.

Makara kalau dengan harga jual sekarang, Anda masih untung dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda mampu jual reksadana sahamnya dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Jika dengan harga jual reksadana saham sekarang, Anda sudah rugi dan Anda takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda mampu jual reksadana sahamnya untuk menghentikan kerugian dan masukkan ke reksadana pasar uang atau deposito 1 bulan. Intinya kalau anda takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka ketika IHSG melemah, parkir dulu dana investasi
Anda ke instrument pasar uang.

Makara kalau dengan harga jual sekarang, Anda masih untung dan Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda mampu teruskan membeli Reksa dana sahamnya karena harganya sedang murah sehingga Unit perolehan reksa dana makin banyak. Jika dengan harga jual reksa dana saham sekarang, Anda sudah rugi namun Anda tidak takut dengan penurunan IHSG lebih dalam lagi maka Anda juga mampu terus membeli Reksa dana saham dengan alasan yang sama mirip tadi. Yaitu karena harganya makin murah dan mengharapkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Intinya kalau anda tidak takut pada fluktuasi harga jangka pendek, maka ketika IHSG melemah justru menjadi kesempatan untuk membeli reksadana yang indah dengan harga diskon.


Mike Rini Sutikno, CFP
PT. Mitra Rencana Edukasi - Perencana Keuangan / Financial Planner
Website. www.mre.co.id, Portal. www. kemandirianfinansial.com
Fanspage. MreFinancialBusiness Advisory, Twitter. @mreindonesia
Google+. Kemandirian Finansial, Email. info@mre.co.id,
Youtube. Kemandirian Finansial, Mitra Rencana Edukasi
Workshop The Enterprise You - Cara Pintar Ngatur Duit, Berbisnis dan Berinvestasi
Workshop : Smart Money Game (Papan Permainan Edukasi Perencana Keuangan)

Tahan, Beli atau Jual Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim